Hormon tumbuhan atau Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai precursor yang aktif dalam jumlah kecil (10-6-10-5 μ). Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.
ZPT dibedakan menjadi 6 kelompok, yaitu auksin, giberelin, sitokinin, asam absisik (ABA), etilen dan retardan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ZPT banyak digunakan dalam pertanian modern untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas produk. Beberapa fungsi ZPT diantaranya ialah :
A. AUKSIN
1. Perkecambahan biji. Auksin akan mematahkan dormansi biji (biji tidak mau berkecambah) dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Perendaman biji/benih dengan Auksin juga akan membantu menaikkan kuantitas hasil panen.
2. Pembentukkan akar. Auksin akan memacu proses terbentuknya akar serta pertumbuhan akar dengan lebih baik.
3. Pembungaan dan pembuahan.
Auksin akan merangsang dan mempertinggi prosentase timbulnya bunga dan buah.
Auksin akan merangsang dan mempertinggi prosentase timbulnya bunga dan buah.
4. Mendorong Partenokarpi.
Partenokarpi adalah suatu kondisi dimana tanaman berbuah tanpa fertilisasi atau penyerbukan sehingga dapat menghasilkan buah tanpa biji.
Partenokarpi adalah suatu kondisi dimana tanaman berbuah tanpa fertilisasi atau penyerbukan sehingga dapat menghasilkan buah tanpa biji.
5. Mengurangi gugurnya buah sebelum waktunya.
6. Mematahkan dominansi pucuk / apikal, yaitu suatu kondisi dimana pucuk tanaman atau akar tidak mau berkembang.
B. SITOKININ
1. Pembelahan sel dan pembesaran sel. Sitokinin memegang peranan penting dalam proses pembelahan dan pembesaran sel, sehingga akan memacu kecepatan pertumbuhan tanaman.
2. Pematahan Dormansi biji. Sitokinin berfungsi untuk mematahkan dormansi (tidak mau berkecambah) pada biji-bijian tanaman.
3. Pembentukkan tunas-tunas baru,turut dipacu dengan penggunaan Sitokinin.
4. Penundaan penuaan atau kerusakan pada hasil panenan sehingga lebih awet.
5. Menaikkan tingkat mobilitas unsur-unsur dalam tanaman.
6. Sintesis pembentukkan protein akan meningkat dengan pemberian Sitokinin.
C. GIBERELIN
1. Mematahkan dormansi atau hambatan pertumbuhan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh normal (tidak kerdil) dengan cara mempercepat proses pembelahan sel.
2. Meningkatkan pembungaan.
3. Memacu proses perkecambahan biji. Salah satu efek giberelin adalah mendorong terjadinya sintesis enzim dalam biji seperti amilase, protease dan lipase dimana enzim tersebut akan merombak dinding sel endosperm biji dan menghidrolisis pati dan protein yang akan memberikan energi bagi perkembangan embrio diantaranya adalah radikula yang akan mendobrak endosperm, kulit biji atau kulit buah yang membatasi pertumbuhan/perkecambahan biji sehingga biji berkecambah.
4. Berperan pada pemanjangan sel.
5. Berperan pada proses partenokarpi. pada beberapa kasus pembentukan buah dapat terjadi tanpa adanya fertilisasi atau pembuahan, proses ini dinamai partenokarpi.
ZPT dapat dibuat secara sederhana oleh siapa saja, termasuk petani. Berikut ini beberapa cara mudah membuat auksin, sitokinin dan giberelin :
1. AUKSIN
Bahan :
a. 1 Kg Keong mas / Bekicot,
b. 5 Lt Air,
c. 1 Kg Gula / Tetes tebu,
d. 1 gelas EM4/MOL
Cara Pembuatan :
a. Keong mas/bekicot direbus dengan air sampai mendidih kemudian diambil dagingnya, cangkang dibuang.
b. Setelah dingin, masukkan EM4/MOL, aduk dan campur sampai rata.
c. Masukkan dalam wadah, tutup dengan plastik lalu ikat dengan karet.
d. Simpan dan letakkan pada tempat yang teduhm biarkan selama 12-15 hari.
2. SITOKININ
Bahan :
a. 1 Kg bonggol pisang,
b. 5 Lt air,
c. 1 Kg gula/tetes tebu
d. 1 gelas EM4/MOL
Cara Pembuatan :
a. Bonggol pisang dicacah atau diblender
b. campur dengan semua bahan.
c. Aduk sampai rata,
d. masukkan dalam wadah kemudian tutup dengan plastik dan ikat memakai karet.
e. Simpan dan diamkan selama 12-15 hari pada tempat yang teduh.
3. GIBERELIN
Bahan :
a. 1 Kg rebung bambu,
b. 5 Lt air,
c. 1 Kg gula/tetes tebu,
d. 1 gelas EM4/MOL
Cara Pembuatan :
a. Kupas rebung bambu,
b. cacah kecil-kecil
c. campur dengan semua bahan lainnya.
d. Aduk sampai rata,
e. masukkan dalam wadah kemudian tutup denga plastik dan ikat memakai karet.
f. Simpan dan diamkan selama 12-15 hari pada tempat yang teduh.