Pakan Ternak Ruminansia

Pakan ternak ruminansia (sapi, domba, kerbau),Pakan Ternak Kambing,Pakan Ternak Sapi

Pakan yang memenuhi standar Pakan Ternak Lengkap sebenarnya tersedia melimpah di sekitar kita, baik sumber pakan hijauan ataupun bahan sisa pertanian dan limbah agroindustri, semisal bungkil kedelai, ampas tahu, ampas singkong dan lain2. Eksplorasi bahan2 tersebut perlu lebih sering dilakukan mengingat ketersediaan pakan hijauan ternak semakin terbatas, disamping alasan efektivitas dan efisiensi ketersediaan pakan ternak rumminansia itu sendiri.


pakan ternak sapi,pakan ternak kambing fermentasi,pakan ternak kambing,pakan ternak ayam kampung,pakan ternak fermentasi,pakan ternak bebek petelur,pakan ternak ayam petelur,pakan ternak lele
Kambing
pakan ternak sapi,pakan ternak kambing fermentasi,pakan ternak kambing,pakan ternak ayam kampung,pakan ternak fermentasi,pakan ternak bebek petelur,pakan ternak ayam petelur,pakan ternak lele
Sapi
Ternak ruminansia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengkonversikan bahan pakan yang berkualitas rendah menjadi produk hasil ternak yang berkualitas tinggi. Kemampuan ini karena adanya mikroorganisme yang yang berada dalam rumen ternak tersebut yang mampu memanfaatkan bahan pakan yang berserat kasar tinggi menjadi sumber energi. Perombakan serat ini dilakukan oleh bakteri sellulolitik dengan bantuan enzym sellulase yang dihasilkannya.(Baca: SOC)

Ternak ruminansia pada dasarnya mampu memanfaatkan protein berkualitas rendah menjadi sumber protein yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh ternak. Berbeda dengan unggas, ternak ruminansia mampu memanfaatkan sumber Nitrogen dari bahan baku yang mengandung nitrogen seperti halnya urea, ammonia, biuret diubah menjadi protein mikrobial yang memiliki kualitas yang lebih tinggi untuk diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh ternak.

Dalam pembuatan konsentrat ternak ruminansia domba - sapi kualitas protein bahan tidak mutlak, mengingat adanya kemampuan bakteri rumen yang mampu menyediakan sumber protein yang dapat mencukupi kebutuhan ternak. Hal ini dapat maksimal bila domba - sapi mengkonsumsi ransum yang betul betul diperhitungkan zat-zat makanan yang dapat menstimulir pertumbuhan dan perkembangan populasi mikroba dalam rumen, sehingga mampu mencerna secara maksimal semua pakan yang dikonsumsi.

Walaupun sebenarnya ternak ruminansia mempunyai kemampuan yang baik dalam mengkonversi pakan, tetapi para peternak modern saat ini banyak memberikan pakan fermentasi sebagai bagian dari Pakan Ternak Lengkap. Pembuatan pakan fermentasi sebenarnya 'meniru' proses fermentasi yang terjadi dalam rumen ternak ruminansia. Ibaratnya sebagai sebuah pakan instan, sehingga ketika pakan fermentasi ini diberikan kepada ternak, maka konversi pakan menjadi pertumbuhan ternak tersebut terjadi lebih cepat.

Bahan yang umum digunakan dalam pembuatan konsentrat domba - sapi pada umumnya relatif lebih rendah harganya dibandingkan harga bahan untuk unggas. Ketersediannya didalam negeri cukup terjamin, dari berbagai percobaan dilapangan telah banyak limbah pertanian dan hasil ikutan pabrik yang dapat digunakan sebagai pakan domba -sapi, antara lain ampas tahu, bungkil kedelai, ampas singkong, biji kapuk, ampas nenas, bungkil sawit dan lain-lain.

Agar konsentrat yang kita buat dapat memberikan hasil yang maksimal, kita harus mengetahui riwayat perlakuan pada bahan sebelumnya, berapa besar batasan penggunaan bahan. Hal ini disebabkan adanya faktor pembatas yang akan mengakibatkan tidak disukainya oleh ternak (palatabilitas rendah), kecernaan jadi menurun  dan pada gilirannya akan menurunkan konversi pakan.

Juga perlu dipertimbangkan kandungan  nutrisi lengkap yang meliputi sumber protein, karbohidrat, serat dan mineral bagi asupan pakan ternak ruminansia tersebut.

Ukuran partikel konsentrat pakan ternak ruminansia ini berbeda-beda berdasarkan kebiasaan dalam pemberian pakannya. Para peternak sapi perah menghendaki agar tekstur konsentrat lembut dengan ukuran saringan (srceen) 4 mm. Hal ini berhubungan dengan kebiasaan pemberian pakan yang dicampur air (dikombor). 

Untuk ternak domba-kambing ukuran partikelnya juga lebih kecil dan tekstur lebih lembut dibanding sapi, mengingat bentuk fisiologi rumen domba-kambing lebih kecil kemampuannya mencerna pakan dibanding sapi. Sebagai contoh bungkil sawit masih cocok diberikan kepada ternak sapi tetapi kurang baik diberikan kepada domba-kambing, sebab di dalam bungkil sawit terkandung bathok sawit yang bertekstur keras.

Ukuran partikel pakan ternak ruminansia hendaknya dibuat ralatif seragam, sehingga penggunaan mesin pencacah (chopper) dengan penyaring ukuran partikel sangat dibutuhkan. hal ini dimaksudkan ketika proses pembuatan pakan fermentasi tersebut bahan pakan akan relatif tercampur merata. Dan ukuran partikel yang seragam tersebut pada dasarnya juga mempercepat proses fermentasi.

Pemberian pakan dalam keadaan basah dalam beberapa kasus sebetulnya kurang baik, mengingat konsentrat yang tersisa dalam bak pakan akan menjadi asam dan menjadi sumber penyakit (tumbuhnya bakteri pathogen) yang dapat menyebabkan ternak sakit.

Kebiasaan pemberian pakan di Feedlot (tempat penggemukan domba - sapi) dimana pemberian konsentrat diberikan dalam jumlah yang banyak 70 sampai 80% dari total konsumsi, pemberian dalam bentuk kering lebih praktis dan menghemat tenaga kerja, tetapi biasanya harus disediakan tempat minum secara khusus. 

Dengan ketersediaan Pakan Ternak Ruminansia yang memenuhi standar Pakan Ternak Lengkap, maka efektifitas dan efisiensi ternak ruminansia diharapkan lebih terjamin, yang pada akhirnya juga memberi jaminan margin profit yang signifikan ...


Sumber : MODUL PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA TERNAK, KODE MODUL SMKP2K01-02BTE, DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK, DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

dengan menjadi Mitra HCS  harus mampu membuat pakan Ternak Sendiri....Temukan Ilmunya di Kemitraan HCS.....






1 Response to "Pakan Ternak Ruminansia"

Rindhy suyono mengatakan...

Di wilayah jawatimur dimana tempat penjualan domba untuk penggemukan dg harga kiloan